02/08/22

BELAJARLAH FALSAFAH HIDUP

 

BELAJARLAH FALSAFAH HIDUP

Setiap manusia pasti ingin meraih semua impiannya. Yaitu sukses dunia akhirat. Jika kita ingin meraih kehidupan yang sukses baik di dunia maupun di akhirat serta hidup kita terarah, maka kita harus punya tujuan yang jelas. Namun memiliki tujuan yang jelas saja tidak cukup untuk mendapatkan impian kita. Butuh komitmen dan perjuangan untuk meraihnya. Komitmen kita pun tidak cukup, kita harus memfokuskan segenap daya dan upaya untuk menggerakkan raga dan jiwa kita untuk meraih segala tujuan kita.

Tentunya, agar hidup kita terus konsisten di jalan yang benar dan terarah, maka kita perlu untuk memiliki falsafah hidup yang kita jadikan sebagai panutan dan pijakan kita dalam menjalani kehidupan kita. Dengan falsafah hidup itulah kita setidaknya bisa untuk berada pada jalur kehidupan yang benar dan berada pada jalan untuk mendapatkan ridho Allah Swt.

Untuk memperoleh landasan hidup yang kokoh dan terarah kita bisa belajar pada sosok manusia luar biasa yang telah sukses sebelum kita. Seperti para nabi, sahabat, salihin dan juga para arif billah. Selain itu, kita juga bisa belajar pada lingkungan alam sekitar kita. Kita bisa belajar pada makhluk hidup selain manusia. Mengapa? karena alam juga memiliki dan bisa menyampaikan hikmah bagi manusia yang berpikir. Jadi untuk bisa belajar tentang falsafah kehidupan, kita bisa belajar kepada semua makhluk ciptaan Allah. Karena Allah menciptakan makhluk, pasti ada manfaatnya dan juga ada pelajaran yang diajarkan oleh Allah melalui makhluknya.

Oleh sebab itu, mari kita senantiasa belajar dan berfalsafah pada kehidupan alam kita untuk memperoleh hikmah dan juga pelajaran dalam hidup untuk mencapai kehidupan yang sesuai dan terarah menuju terhadap ridho sang ilahi.

 

Belajar Filosofi pada Tanaman Padi.

            Pernahkah kalian pergi ke sebuah desa yang masih belum terjamah oleh proyek-proyek besar milik pemerintah? Ketika kita pergi ke desa dan juga perkampungan yang masih alami, tentu kita akan melihat pepohonan yang lebat dan juga sungai-sungai yang jernih mengaliri sawah-sawah milik petani. Kita akan melihat persawahan yang terhampar luas. Dan kita pasti akan kagum dan juga merasa senang karena di desa sepi dari kendaraan bermotor dan juga bangunan-bangunan yang besar.

            Pepohonan dan tanaman padi serta komoditas tanaman yang lain juga tumbuh subur di pedesaan. Para petani berjuang keras untuk merawat tanaman-tanaman mereka agar tanaman mereka bisa tumbuh dengan subur da mendapatkan hasil panen yang besar. Para peani merawat tanaman padi mereka dengan penuh perjuangan agar bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Karena dengan hasil panen padi tersebut mereka bisa mencukupi kehidupan keluarganya.

Selain menjadi sumber penghasilan bagi para petani, padi juga memberikan pesan hidup bagi kita, jika kita mau berpikir tentang filosofi padi. Pesan hidup apa yang dapat kita ambil dari tanaman padi? Pertama, kita bisa melihat tanaman padi waktu masih baru ditanam, padi biasanya dikumpulkan dalam satu pematang sawah dengan runag lingkup yang kecil. Ditanam secara rapat agar ketika terkena angin kencang tidak tercabut dar akarnya. Dan ditanam dengan sangat berdemb]petan dengan tanaman padi yang lain. Baru setelah lumayan tinggi, padi akan dipindahkan ke sawah yang lebih luas dan ditanam dengan terpisah-pisah atau jarak antara tanaman padi yang satu dengan yang lain renggang. Dari sini kita bisa belajar bahwa dalam hidup, jika kita ingin tumbuh menjadi pribadi yang kuat kita butuh kerja sama dengan teman-teman dekat kita dan juga kerabat terdekat kita. Kita butuh kebersamaan untuk bisa hidup dan tumbuh menjadi pribadi yang sukses. Karena ketika padi yang masih kecil dipisahkan dengan padi-padi yang lain. Maka akan terbawa oleh arus dan juga terhempas oleh angin. Sama halnya dengan hidup kita, ketika kita berpisah dengan teman-teman kita dan juga kerabat kita. Kita akan terombang ambing dengan kerasnya kehidupan maka butuh kerja sama antar teman dan juga keluarga.

Ketika padi sudah lumayan besar, maka padi akan dipindah ke pematang sawah yang lebih luas dan akan dipisah dengan padi-padi yang lain. Padi-padi itu akan ditanam dengan jarak yang lebih renggang agar pertumbuhannya lebih cepat. Ketika padi dipisahkan dengan tanaman padi yang lain, padi akan berusaha untuk bertahan hidup agar nanti bisa berbuah dengan lebat. Namun tidak semudah itu, tentunya banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh tanaman padi. Mulai dari angin yang kencang, hujan yang lebat, aliran air yang kuat dan terkadang juga banjir yang dapat menyeret tanaman padi dari akarnya. Namun padi akan tetap berusaha untuk tetap tegak dan kuat dalam menghadapi segala cobaan. Ini juga bisa menjadi gambaran bagi kita. Untuk bisa mencapai segala tujuan hidup kita tentunya butuh perjuangan yang kuat. Mulai dari kerasnya angin kehidupan berupa persaingan yang ketat. Aliran cobaan hidup yang terus mengalir. Dan berbagi tantangan kehidupan lainnya.

Dari sini kita bisa belajar ke padi, ketika kita masih dalam usia muda, kita harus tetap berjuang semaksimal mungkin untuk mencapai semua tujuan kita. Cobaan demi cobaan dalam kehidupan harus kita hadapi dengan penuh ketangguhan. Jangan mudah menyerah dengan cobaan yang menimpa kita. Karena padi akan terus berdiri tegak walaupun banyak ancaman yang ingin mencabutnya. Padi akan tumbuh dengan tegak kokoh ketika masih dalam proses untuk berbuah. Dalam hidup kita juga seperti itu, walaupun banyak halangan dan rintangan kehidupan, kita harus tetap tegak dan kokoh dalam menghadapinya. Tidak boleh kendor dan lemas dalam menjalani kehidupan ini. Semua rintangan harus kita hadapi, karena orang yang hebat akan selalu melibas semua hambatan yang menghalanginya demi mencapai tujuannya.

Ketiga, ketika padi sudah besar dan berbuah, padi tidak lagi menegakkan batangnya, padi akan mulai merunduk, karena dia telah mencapai tujuannya untuk menghasilkan buah yang lebat. Sama dengan hidup kita, ketika kita sudah berhasil dalam mecapai tujuan dan impian hidup kita artinya kita sudah menjadi orang yang sukses. Maka kita tidak boleh congkak dan sombong serta pamer akan apa yang telah kita capai. Kita harus merunduk seperti padi, artinya kita harus tawadduk dan tidak boleh terlalu bangga pada diri kita dengan apa yang telah kita capai. Karena dibalik kesuksesan kita, ada peran orang lain dan juga peran yang maha kuasa yang lebih utama dalam memberikan semua tujuan kita. Disinilah pesan utama yang tergambarkan dari sebatang padi yang memiliki makna hidup yang begitu luar biasa.

 

Belajar Filososfi Pohon Pisang

            Mungkin kita jarang berpikir tentang makna diciptakannya makhluk Allah yang berupa tumbuhan. Seperti pohon pisang yang sering tumbuh di sekitar kebun kita. Sepintas kita melihat pohon pisang hanya seperti pohon yang lain. Tidak memiliki daya tarik yang memikat sepeeti bunga-bunga yang bermekaran di taman. Akan tetapi dibalik pohin pisang yang tidak menarik perhatian itu, ada banayak makna hidup yang kita dapatkan jika kita mau berpikir lebih mendalam lagi. Ada banyak kelebihan dari pohon pisang jika kita mau memperhatikannya lebih dalam.

Dan karakter pisang ini, bisa menjadi teladan bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. Pertama, ketika kita menebang batang pohon pisang sampai putus, maka pohon pisang akan menumbuhkan tunas baru sebagai gantinya. Tak peduli berapa kali ditebang, pohon pisang akan tumbuh dan tumbuh lagi tunas yang baru hingga besar dan berbuah. Hal ini bisa menjadi pelajaran dan hikmah bagi kita bahwadalam menjalani kehidupan ini pasti banyak halangan dan rintangan yang selalu menghampiri kita.

Bahkan cobaan dan ujian ini terkadang menebas dan memotong impian yang ingin kita capai. Suka duka silih berganti, patah hati yang sering terjadi, dan kegagalan demi kegagalan yang terjadi berkali-kali. Tidak ada salahnya kita meniru dari tabiat pohon pisang ini. Berapa kali pun ditebang pohon pisang akan tumbuh kembali, seharusnya kita juga seperti itu. Meskipun sesering apapun kita jatuh dan gagal kita harus tetap kembali bangkit dan maju dengan penuh semangat yang lebih dahsyat.

Tak peduli berapa kali kita  ditebang oleh kegagalan dan ujian hingga kita tumbang, kita harus tumbuh dan berkembang lagi. Mengapa pohon pisang tumbuh lagi meskipun ditebang? Karena pohon pisang masih punya tujuan yang masih belum tercapai yaitu berbuah. Setidaknya kita juga seperti itu, kita tidak boleh menyerah dan berputus asa sebelum kita mencapai tujuan kita. Kita harus bangkit lagi sebelum kita meraih cita-cita kita.

Sebanyak apapun kita jatuh dan gagal, sebanyak itu pulalah kita harus bangkit dan mencoba lagi. Jangan berhenti disana saja. Kita harus bangun kembali jika kita masih ingin mencapai tujuan kita. Karena yakinlah bahwa kegagalan sebagai proses untuk mencapai keberhasilan. Seperti halnya kegelapan di waktu malam yang akan digantikan oleh terangnya cahaya di waktu siang. Selam kita masih bernafas selama itulah kita harus berjuang untuk mencapai tujuan kita.

Makna yang keduadari filosofi pohon pisang adalah pohon pisang tidak akan mati sebelum ia berbuah, memberiakn manfaat untuk kehidupan. Sungguh luar biasa kan! Hal ini perlu untu kita renungkan bersama. Selam kita hidup sampai sekarang, apa yang telah kita berikan kepada kehidupan ini?. apa yang telah kita berikan kepada orang tua kita, saudara kita bahkan semua manusia di sekitar kita dan juga bangsa dan negara kita sebelum kita meninggalakan dunia ini?.

Pisang saja hidup hanya untuk memberikan buah untuk kehidupan dan memberikan manfaat kepada makhluk lain. Baru setelah itu ia akan mati. Sedangkan kita bagaiman? Apakah kita memiliki tujuan hidup dan cita-cita seperti pohon pisang? Orang yang seperti pohon pisanglah yang disebut manusia sejati, yaitu manusia yang tidak akan mati sebeblum meninggalkan manfaat bagi orang lain dan bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini.

Namun kebanyakan dari kita sering lupa dengan prinsip seperti ini, kita sering lebih mengutamakan kehidupan kita sendiri. Terkadang demi mencapai kesenangan pribadi dan memuaskan nafsu, seta mencapai ambisi, kita lupa dan kadang sampai mendzalimi orang lain demi mencapaia keinginan pribadi kita. Padahal orang lain juga memiliki harapan dan impian yang masih belum mereka capai.

           

Belajar Kepripadian pada Seekor Lebah.

            Ketika saya masih kecil, saya pernah diajak oleh bapak saya untuk berjelajah ke salah satu hutan di sebelah desa saya. Ketika kami menyusuri hutan, ada banyak hewan yang hidup di dalamnya. Mulai dari berbagai jenis burung, serangga dan jenis hewan lainnya. Waktu itu, saya ingin mencari anak burung yang masih ada di sarangnya. Ketika kami tidak terlalu jauh masuk ke dalam hutan, saya melihat sebuah benda kecoklatan yang tergantung di salah satu pohon. Saya menyangka benda itu adalah sarang burung. Ketika saya mendekatinya, ternyata benda itu adalah sarang lebah. Saya pun memberi tahu bapak saya bahwa ada sarang lebah yang menggantung di salah satu pohon yang tidak terlalu besar.

            Setelah itu, saya menanyakan tentang apa manfaat dari lebah itu. Bapak saya pun menyuruh saya duduk di bawah pohon yang lebat dan akhirnya pun kami duduk bersama sekaligus bapak menjelaskan tentang makna filosofi tentang seekor lebah. Awalnhya beliau mengajak saya untuk berpikir mengenai penciptaan dari semua makhluk hidup. Beliau menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. Ketika kita mau berpikir kita bisa mengambil hikmah dari seekor lebah. Pertama, makanan  lebah adalah sari pati dari bunga. Dari dulu hngga sekarang, lebah selalu memakan sari bunga yang manis. Mereka pindah dari bunga yang satu ke bunga yang lain untuk menghisap sari pati yang terkandung dalam bunga. Merka tidak pernah salah dalam memilih makanannya. Mereka tidak pernah memakan ampas kedelai ataupun meminum air comberan awlaupun mereka tidak menemukan makanan pada saat itu. Mereka selalu mencari dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari makanan yang terbaik untuk dirinya, mereka tidak pernah asal makan apalagi sampai keliru makan. Lebah akan selalu mencari input yang terbaik agar outputnya juga baik.

            Tabiat lebah dalam mencari makan bisa kita jadikan sebagai sumber inspirasi kita dalam mencari nafkah dan mencari makanan yang baik dan jelas kehalalannya. Halal substansinya dan juga halal cara untuk mendapatkannya. Sebab apa yang kita makan, akan berpengaruh terhadap kualitas hidup kita. Orang yang makan makanan yang bergizi dan halal pasti akan memiliki kualitas hidup yang berkualitas. Selain itu, makanan yang kita makan juga akan berpengaruh terhadap pemikiran kita dan juga tindakan kita. Biasanya orang yang memakan makanan yang tidak jelas kehalalannya, mereka akan memiliki hati yang keras sehingga akan sulit untuk mendapatakan hidayah dari Allah swt. karena tertutupi oleh sesutu yang tidak jelas.

            Seseorang yang menghidupi keluarganya dari hasil yang haram seperti seorang koruptor, pencuri dan profesi buruk lainnya, tidakkah ia malu pada seekor lebah? Mungkin dia hidup mewah dan makan enak. Tapi dari mana hasil yang dia peroleh. Di dalam hati nurani mereka akan merasa hidupnya penuh dengan kecemasan dan ketidak tenangan. Merka akan dihantui oleh peraaan bersalah. Bersalah kepada diri sendiri, kepada keluarga dan kepada Allah Swt. ketika sudah demikian, maka hidupnya tidak akan menemukan kebahagiaan. Oleh karena itu berusahalah untuk menjaga diri kita dari mengkonsumsi dan menggunkan sesutu yang masih belum jelas kehalalnnya. Agar supaya hidup kita lebih bahagia dan penuh dengan berkah.

            Kedua, kemanapun lebah hinggap, tidak ada ranting yang patah. Tubuh lebah yang kecil membuat ia leluasa terbang kemana saja dan hinggap dimana saja tanpa membuat ranting pohon yang disinggahinya patah. Sekecil apapun ranting yang disinggahinya tidak akan patah. Lebah tak pernah membuat masalah dan menjadi masalah dimanapun ia hinggap. Lebah sealalu menjaga diri agar tidak mengganggu dan merusak lingkungan yang dihinggapinya.

            Hal ini memberikan kita pelajaran agar kita bisa meniru lebah untuk bisa beradaptasi dengan baik dimana saja kita berada. Dimanapun kita tinggal, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat disekitar kita. Dan kita harus berusaha sebisa mungkin untuk menebar manfaat dimanapun kita berada. Bukan malah sebaliknya, yaitu membuat resah masyarakat di sekitar kita dengan keberadaan kita, takut akan kejahatan kita, dan tersakiti akibat mulut kita yang selalu menebarkan fitnah dan keburukan lainnya.

            Dan sebisa mungkin kita harus menjadi manusia yang dapat memberikan rahmat serta ketenangan di masyarakat dengan tingkah laku dan karya kita. Setidaknya kita bisa memberikan sesutu yang kecil namun membeikan manfaat bagi kehidupan masarakat kita.

Pelajaran yang ketiga dari seekor lebah adalah lebah sekali terusik, akan menyerang tanpa ampun. Bila tidak diganggu, diusik, atau disakiti, lebah akan bersikap bersahabat dan tidak membahayakan siapapun. Mereka dapat hidup berdampingan secara damai dengan siapa pun. Namun sebaliknya, sekali lebah di ganggu, lebah akan menghajar tanpa ampun walau musuhnya lebih besar. Mereka tidak pandang bulu, besar atu kecil, bila sudah mengusik mereka, akan dihajar habis-habisan.

Hal ini memberikan kita inspirasi bahwa kita harus bersikap seperti seorang ksatria. Kita harus menghoramati dan menghargai orang lain. Namun, sekali harga diri kita dihina, dilecehkan, diinjka-injak, kita harus bangkit mengepalkan tangan dan membelanya. Adakalanya kita menjadi sosok yang lemah lembut, tapi adakalanya kita menjadi sosok yang tegas dan berwibawa.

Kita harus membela harga diri kita jika martabat kita dilecehkan. Kita harus membela keluarga kita jka keluargakita disakiti kita harus membela bangsa kita jika bangsa kita di ekplorasi. Kita harus berani untuk menegakkan kebenaran walaupun nyawa yang akan menjadi taruhannya. Selama kita berada pada kebenaran, maka tidak boleh ada rasa takut dalam jiwa kita. Kita harus berani untuk menegakkakn kebenaran mengungkapkan semua keburukan demi mencapai hidup yang bahagia. Dan kita tidak boleh menjadi seorang pengecut dalam membela kebenaran dan keadilan.

Pelajaran selanjutnya yang dapat kita ambil dari seekor lebah yaitu tiada yang dihasilkan lebah kecuali madu. Ketika inputnya dari bahan yang baik dan berkualitas, maka akan dihasilakan output yang berharga pula. Lebah menghisap sari pati dari bunga sehingga lebah menghasilkan madu yang manis. Selain madu memiliki manfaat yang banyak, madu juga menjadi obat bagi kesehatan.

Hal ini bisa menjadi renungan untuk kita, agar kita bisa memberikan sesutua yang bermanfaat terhadap hidup kita, keluarga kita, dan bangsa kita. Baik itu berupa karya kita, atau sebuah produk yang bisa memberikan manfaat bagi semua manusia. dengan perspektif hidup seperti inilah kita akan merasakan makna kehidupan. Inilah beberapa makna yang dapat kita ambil dari sesekor lebah. Meskipun banyak filosofi lainnya yang tersimpan dalam filosfi seekor lebah. Terkhir beliau bapak saya berpesan bahwa Kita dikatakan orang yang sukses jika kita mampu menjadi manusia yang memberiakan banyak manfaat kepada orang lain. Setelah itu kami pulang bersama dengan penuh kesenangan dalam hidup dan kedamaian.    

 

Belajar tawakkal kepada laba-laba.

Dalam menjalani hidup, kita harus bisa menemukan makna dalam hidup ini. Salah satu caranya yaitu dengan terus belajar kesemua makhluk yang ada dalam alam semesta ini. Dengan  menemukannya kita akan merasa lebih hidup dari sebelumnya. Ketika saya berjalan-jalan di pekarangan rumah sambil meneguk secangkir kopi, tanpa sadar saya menemukan laba laba yang sedang menanti mangsanya. Sungguh unik memang binatang ini, dia tidak memburu mangsanya seperti halnya predator lain yang mencari mangsa untuk dapat dimakannya. Berbeda dengan laba-laba, ia tidak berburu untuk mencari mangsanya akan tetapi ia menunggu mangsanya menghampirinya dengan penuh kesabaran, ketabahan dan kepasrahan.

Memang banyak jenis predator yang memasang jebakan untuk menangkap mangsanya tapi laba laba adalah jenis yang menarik terlepas dari bentuknya yang seditkit mengerikan tapi eksotis. Dalam mencari mangsa, laba laba tidak berburu seperti binatang lainnya. Melainkan laba laba akan membuat jaring jaring yang keluar dari bagian belakang tubuhnya untuk dibuat jebakan. Selain digunakan untuk jebakan, jaring-jaring yang dibuatnya juga dijadikan sebagai sarangnya.

Setelah laba laba membuat sarangnya dia akan diam menunggu mangsanya dengan sabar dan penuh ketabahan sekaligus menyatu dengan lingkungan sekitar. Hal ini memberikan pelajaran dan hikmah kepada kita bahwa setelah kita berusaha dengan keras dan mengerahkan upaya kita semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan kita,  kita hanya perlu bersabar dan pasrah dengan segala hasil yang didapat. Karena hasil dari suatu pekerjaan hanya ada di tangan Tuhan. Tuhan lah yang lebih tahu terhadap kapan waktu yang baik untuk memberikan hasil dari usaha kita.

Setidaknya hal itu membuat kita sadar bahwa dalam bekerja dan berusaha mencapai tujuan kita, kita harus lebih giat dan maksimal. Dan masalah hasil dari apa yang kita upayakan biarlah Tuhan yang memutuskan. Selain itu, kita juga harus lebih tenang dan bersabar dalam setiap tindakan, karena apabila kita tidak bersabar semuanya akan sia-sia.

Dengan terpaan angin, hujan dan bahkan panasnya matahari, laba laba masih tetap kokoh menunggu mangsanya. Ribuan kali sarangnya hancur maka ia akan kembali membangunnya begitupun seharusnya dengan kita. Ketika kita mengalami kegagalan dan kekalahan yang membuat kita jatuh terpuruk, maka kita harus kembali bangkit dan kembali melanjutkan usaha yang telah kita bangun. Bukan malah menyalahkan sana sini. Bahkan yang paling salah adalah menyalahkan Tuhan atas kemalangan yang kita terima, Anda hanya harus bangkit dan memulai semuanya kembali dan capai tujuan.

Apabila di pikir secara rasional tidak mungkin ada yang mau menghampiri sarang laba laba dan terjebak di sarangnya, tapi anehnya selalu ada saja serangga yang terjebak di sarangnya. Itu membuktikan kebasaran kuasa Tuhan, dengan kasih sayangnya kepada semua makhluk, tidak mungkin Dia menelantarkan laba laba yang sudah berusaha keras dalam membuat sarangnya.

 Tidak ada tindakan atau usaha kita yang sia sia, ketika kita berusaha akan tetapi kita mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan kita maka bangkitlah. Semisal ketika kita merintis sebuah usaha tapi bangkrut, maka jangan menyerah karena kegagalan adalah bagian dan awal dari kesuksesan. Untuk meraih sukses memang banyak  rintangan yang harus kita lewati dan kita hadapi,  begitupun dengan hidup pasti banyak masalah yang akan menimpa kita. Maka kita jangan pernah menyerah dalam menghadapi segala penghambat dalam mencapai tujuan kita. Kita harus semangat dalam menjalani kehidupan ini.

Oleh karena itu, belajarlah falasafah kehidupan dari semua makhluk Allah. Karena di balik penciptaan suatu makhluk tentu ada pelajaran yang dapat kita ambil dan dapat kita jadikan sebagai landasan kita dalam menjalani kehidupan ini. Agar kita senantiasa menjadi orang yang selalu bisa mengambil manfaat dari semua yang ada dalam alam semesta ini.

 

Oleh : Ilham Akbar

REKONTRUKSI NILAI-NILAI KARAKTER ALA PESANTREN

 

REKONTRUKSI NILAI-NILAI KARAKTER ALA PESANTREN

Salah satu yang menjadi indikator sebuah negara dikatakan sebagai negara maju dapat dilihat dari faktor pendidikannya. Pendidikan dapat menentukan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam membangun manusia yang berkualitas tidak hanya berpaku pada aspek kognitifnya saja, melainkan juga dari aspek psikomotorik dan afektifnya. Seharusnya pendidikan bukan hanya terpaku pada intelektual yang dimiliki seseorang saat menempuh pendidikan, namun juga harus diintegrasikan dengan faktor lain seperti halnya prilaku atau karakter. Jadi pendidikan tidak hanya mendidik peserta didiknya untuk menjadi manusia yang cerdas, tetapi juga membangun kepribadiannya agar mempunyai sikap yang mulia. Dari sini terlihat bahwa dalam sebuah pendidikan jelas melibatkan keduanya yang harus berjalan bersamaan untuk membentuk manusia berintelektual tinggi yang mempunyai karakter mulia dalam jiwanya.

Mengingat begitu urgennya karakter, maka pelaksana pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menanamkannya melalui proses pembelajaran dan pengaplikasiannya. Pentingnya pendidikan karakter tidak lepas dari munculnya beberapa fenomena sosial saat ini, yang ditunjukkan dengan perilaku yang tidak berkarakter serta adanya gejala-gejala yang menandakan tergerusnya karakter sebuah bangsa. Salah satu fenomena tersebut yang sering terjadi di sekolah dan kehidupan masyarakat sosial yaitu terjadinya kasus yang  menunjukkan hilangnya pendidikan karakter. Salah satu contoh permasalahan yang terjadi antar siswa dengan guru adalah  sikap tidak menghormati, mentaati dan menghargai guru serta peraturan-peraturan yang ada di sekolah.

Selain itu juga permasalahan yang sering terjadi antara siswa dengan siswa yang lain, diantaranya yaitu tawuran antar pelajar, tidak menghargai sesama teman sebaya, tejadinya kesenjangan antar siswa, berkurangnya sikap peduli kepada teman, berkurangnya sikap rasa tolong menolong sesama siswa dan mengikisnya nilai kebersamaan antar siswa serta perilaku negatif lainnya.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tentunya tidak segampang membalikkan telapak  tangan. Perlu adanya pemikiran yang kritis dan konstruktif untuk mengatasi masalah tersebut. Mungkin untuk bisa mengurangi permasalahan tersebut kita bisa berkaca ke sistem pendidikan ala pesantren.   Selain  dipesantren diajarkan tentang pengetahuann yang berlandaskan pada aspek intelektual, disana juga menanamkan dan meciptakan pembelajaran serta pengaplikasian yang belandaskan pada aspek pembangunan karakter.

Ada beberapa konsep ala pesantren yang bisa diaplikasikan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan antara guru dan siswa. Pertama, penbentukan kegiatan Majelis Ta’lim. Dimana dalam teknisnya guru yang menjadi Narasumber dan para siswa sebagai audiennya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar membentuk karakter siswa agar taat terhadap guru. Dalam kegiatan majelis taklim ini didoktrin bagaimana siswa agar lebih mengutamakan akhlak sebelum ilmu. Sebagaimana yang disampaikan oleh Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki bahwa “Aku lebih mengutamakan untuk mengajarkan akhlak sebelum mengajarkan ilmu”. Dari sini jelas bahwa akhlak atau karakter itu lebih penting dari pada ilmu. Sesuai dengan kalam hikmah yang mengatakan bahwa ilmu dapat diperoleh dengan belajar, sedangkan manfaatnya ilmu dapat diperoleh dengan ridhonya syekh atau guru. Maka jelaslah bahwa hormat, takdhim dan mentaati guru adalah sumber dari kesuksesan seseorang dalam hidupnya.

Kedua, kegiatan satu jam bersama kitab atau buku. Kegiatan ini bertujuan agar siswa tidak terlalu bosan dengan materi pelajaran yang setiap hari mereka geluti. Selain itu, untuk menambah minat baca pada siswa. Serta untuk menambah pengetahuan mereka di dalam bidang ilmu yang lain selain materi pokok yang mereka pelajari setiap hari.

Ketiga, penerapan metode uswah. Sebagaimana yang diimplementasikan oleh Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki tatkala beliau mendidik para santrinya. Beliau lebih banyak menggunakan bahasa sikap daripada bahasa lisan. Atau dengan kata lain, lebih mengutamakan praktek dari pada teori. Karena beliau berpegang pada pepatah yang mengatakan bahwa “bahasa sikap lebih tajam daripada bahasa lisan”. Oleh karena itu setidaknya guru dapat memberikan uswah kepada para siswa dalam segala aktivitasnya untuk mebangun rasa sungkan dan cinta terhadap para gurunya. Serta untuk membentuk karakter yang kuat pada siswa.

Selain itu, untuk mengurangi kesenjangan antara siswa dengan siswa yang lain yaitu pertama, pelaksanaan shalat berjamaah. Dengan diadakannya shalat berjamaah para siswa dapat ditanamkan sikap untuk saling menjaga kerukunan sesama teman. Hal itu dibuktikan dengan tindakan jabat tangan atau salaman ketika selesai pelaksanaan shalat berjemaah. Selain itu juga untuk membangun kekompakan dan kebersamaan antar siswa. Dan juga terbangunnya sikap taat terhadap pemimpin. Hal itu tercermin dalam pelaksanaan shalat yang dilakukannya ketika imam rukuk maka semua makmumnya harus rukuk. Dan ketika tidak mengikuti imam maka batallah shalat berjamaahnya.

Kedua, pelaksanaan khitobah(latihan ceramah atau publik speaking). Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mental siswa. Dengan tujuan  agar mereka berani untuk tampil di depan umum sebagai pusat perhatian orang lain, serta agar mereka merasa bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain. Sehingga tertanam dalam jiwa mereka bahwa orang lain selalu mengawasinya sehingga membuat para siswa malu untuk melakukan penyimpangan dari aturan-aturan yang ada di sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Ketiga, mewajibkan dzikiran bagi semua siswa. Seperti dzikiran sholawat atau dzikiran lainnya. Hal ini juga disampaikan oleh Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki bahwa “ Seharusnya seorang pencari ilmu (santri atau siswa) mempunyai bacaan wirid, sebab wirid itu dapat menjadi tameng dan pelindung dari kesesatan serta dapat menguatkan hafalannya”. Dengan diwajibkannya dzikiran ini, diharapkan siswa dapat membangun jiwa spiritualnya dan terhindar dari prilaku-prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma –norma yang ada di sekolah atau masyarakat. 

Semoga para pemuda dan para pelajar sebagai penerus para pemimpin bangsa mampu untuk  menjadi pemuda yang cerdas dan memiliki intelektual yang tinggi serta memiliki karakter yang kuat. Sehingga mampu untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. *

 

Oleh :Ilham Akbar

Mahasiswa Santri Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo           

“Tanah Kelahiran”

Di sinilah aku pertama kali melihat dunia. Tanah kelahiran yang sederhana namun penuh makna. Di bumi ini aku ditimang, dibesarkan, dan didid...