25/08/25

“Tanah Kelahiran”

Di sinilah aku pertama kali melihat dunia. Tanah kelahiran yang sederhana namun penuh makna. Di bumi ini aku ditimang, dibesarkan, dan dididik dengan penuh kasih sayang. Setiap sudut kampung menyimpan jejak langkah kecilku, setiap jalanan mengajarkan arti perjuangan, dan setiap orang yang kutemui menjadi bagian dari perjalanan hidupku.

Di sinilah aku tumbuh, mengenal arti persahabatan, belajar tentang kehidupan, dan ditempa dengan nilai-nilai yang kelak menjadi bekal dalam perjalanan panjang. Tanah kelahiran ini bukan hanya tempat lahir, tetapi juga madrasah kehidupan yang mengajarkan arti syukur, kesederhanaan, dan kerja keras.

Namun, waktu membawa langkahku pergi. Setelah dewasa, aku harus meninggalkan kampung halaman, menuju tanah rantauan demi melanjutkan pendidikan. Ada haru, ada rindu, tapi juga ada tekad yang menguatkan hati. 

Tidak ada komentar:

“Tanah Kelahiran”

Di sinilah aku pertama kali melihat dunia. Tanah kelahiran yang sederhana namun penuh makna. Di bumi ini aku ditimang, dibesarkan, dan didid...