02/03/23

BELAJAR DARI PUASANYA ULAT DAN ULAR

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al Qur’an diturunkan.

Puasa merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT kepada setiap hambanya yang muslim.

Allah ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (Qs. Al-Baqarah [2]: 183)

Kewajiban berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada manusia saja.

Beberapa jenis mahluk hidup melakukan puasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.

Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi mahluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.

Diantara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ular dan puasanya ulat.

A. PUASA ULAR

Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Pelajaran dari puasanya ular :

1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.

3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

B. PUASA ULAT

Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.

Pelajaran dari puasanya ulat :

1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA

2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU

3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU

4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.

5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.

Kesimpulan :

Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin Taqwa, yaitu setelah puasa diri kita menjadi :
- Sholat 5 waktu di Masjid (bagi laki2).
- Senang membaca Al-Qur'an.
- Senang mengikuti kajian2 Islam dari para Ulama yang mengikuti Al-Qur'an dan Hadits2 Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam yang shoheh.
- Lebih sayang kepada orang tua, kepada istri/suami, kepada anak, dan saudara.
- Suka menolong orang lain yang kesusahaan.
- Senang bersedekah dan membelanjakan hartanya di jalan Allah.
- Membuang kebiasaan berjudi, berzina, minuman keras, narkoba, yang kesemuanya itu merusak diri sendiri dan merugikan orang lain.

Selamat menunaikan puasa Ramadhan, semoga lulus menjadi Muttaqin.

Tidak ada komentar:

“Tanah Kelahiran”

Di sinilah aku pertama kali melihat dunia. Tanah kelahiran yang sederhana namun penuh makna. Di bumi ini aku ditimang, dibesarkan, dan didid...