ILHAM AKBAR
Langit Surga Ku
Dalam embun kerinduan
Menetes sudah harapan
Jatuh kebumi menyisakan segenggam kekuatan
Menggores gores kebohongan
Memuntah muntah kemunafikan
Tersayat sayat keindahan
Melukai jiwa
Mengapung apung kepastian
Menjelma jelma kegalisahan
Terombang ambing kerinduan
Melukai Jiwa
Fase fase hidupan
langkah yang terjengkal
adakah surat kebahagian untukku
jiwa yang luka
Secarik harap, tersobek
bakar apa apa yang dinanti.
baui napas sengal
manakah langit surga itu,
Garukan tawa
Nyanyian Belatung
Menggoreng sudah pojok hati.
Serai serai senyummu tak dapat kujumpa,
Kunci kunci gerikmu tak membayang
manakah langit surga itu
Langit surgaku yang utama
tertinggi dalam parodi
cukup puaskah kau.
Menginpirasi entri jiwa yang sakit
Membunuh sajak-sajak cinta
Melebelkan puisiku
Langit Surgaku
Kau bukanlah yang utama

Tidak ada komentar:
Posting Komentar