03/05/20

LANGIT SURGA KU



ILHAM AKBAR
Langit Surga Ku

Dalam embun kerinduan
Menetes sudah harapan
Jatuh kebumi menyisakan segenggam kekuatan


Menggores gores kebohongan
Memuntah muntah kemunafikan
Tersayat sayat keindahan
Melukai jiwa

Mengapung apung kepastian
Menjelma jelma kegalisahan
Terombang ambing kerinduan
Melukai Jiwa

Fase fase hidupan
langkah yang terjengkal
adakah surat kebahagian untukku
jiwa yang luka
Secarik harap, tersobek
bakar apa apa yang dinanti.
baui napas sengal
manakah langit surga itu,

Garukan tawa
Nyanyian Belatung
Menggoreng sudah pojok hati.

Serai serai senyummu tak dapat kujumpa,
Kunci kunci gerikmu tak membayang
manakah langit surga itu

Langit surgaku yang utama
tertinggi dalam parodi
cukup puaskah kau.

Menginpirasi entri jiwa yang sakit
Membunuh sajak-sajak cinta
Melebelkan puisiku

Langit Surgaku
Kau bukanlah yang utama


Tidak ada komentar:

“Tanah Kelahiran”

Di sinilah aku pertama kali melihat dunia. Tanah kelahiran yang sederhana namun penuh makna. Di bumi ini aku ditimang, dibesarkan, dan didid...