15/02/25

“Saya telah membaca banyak buku, dan saya telah melupakan sebagian besarnya; Lalu apa gunanya membaca?

Ini adalah pertanyaan yang pernah diajukan seorang siswa kepada gurunya. Guru tidak menanggapi pada saat itu; Namun, setelah beberapa hari, ketika ia dan pelajar muda itu sedang duduk di dekat sungai, ia berkata bahwa ia haus dan meminta anak laki-laki itu untuk membawakannya air menggunakan saringan tua dan kotor yang terletak di tanah.

Siswa itu terkejut, karena dia tahu itu adalah permintaan yang tidak masuk akal. Akan tetapi, ia tidak dapat menentang tuannya dan setelah mengambil saringan, ia mulai melaksanakan tugas yang tidak masuk akal ini.

Setiap kali ia mencelupkan saringannya ke sungai untuk mengambil air guna dibawa kepada tuannya, ia bahkan tidak dapat melangkah ke arahnya karena tidak ada setetes air pun yang tersisa di saringan itu.

Ia mencoba dan mencoba puluhan kali, tetapi tidak peduli seberapa keras ia mencoba berlari lebih cepat dari tepi pantai menuju tuannya, air terus melewati semua lubang di saringan dan ia tersesat di sepanjang jalan.

Karena kelelahan, ia duduk di sebelah Sang Guru dan berkata: "Saya tidak dapat mengambil air melalui saringan itu; maafkan saya, Guru, itu tidak mungkin dan saya telah gagal dalam tugas saya."

“Tidak,” jawab lelaki tua itu sambil tersenyum, “kamu tidak gagal. Lihatlah saringannya, sekarang berkilau, bersih, seperti baru. Air yang merembes melalui lubang-lubangnya telah membersihkannya."

“Ketika kamu membaca buku,” lanjut Sang Guru Tua, “kamu bagaikan saringan dan buku-buku itu bagaikan air sungai. Tidak masalah jika Anda tidak dapat menyimpan dalam ingatan Anda semua air yang mengalir melalui Anda, karena buku; Namun, dengan ide-idenya, emosi, perasaan, pengetahuan..., kebenaran yang akan Anda temukan di antara halaman-halamannya, semuanya akan membersihkan pikiran dan jiwa Anda, dan menjadikan Anda pribadi yang lebih baik dan baru. "Inilah tujuan membaca."

10/02/25

👩‍🌾 BEBERAPA FAKTA TENTANG BAMBU

 ✔️1. Pertumbuhan Cepat: Bambu adalah tanaman yang tumbuh paling cepat di dunia. Telah dicatat tumbuh 47,6 inci dalam 24 jam. Beberapa spesies bahkan dapat tumbuh lebih dari satu meter per hari dalam kondisi optimal. Sebuah bambu baru mencapai ketinggian penuhnya dalam waktu kurang dari setahun.

✔️2. Pelepasan Oksigen: Bambu melepaskan oksigen 35 persen lebih banyak daripada pohon lain di luar sana.

✔️3. Penyesapan Karbon Dioksida: Bambu menyerap karbondioksida pada tingkat 17 ton per hektar setiap tahun. Ini dapat bertindak sebagai penyerap karbon yang berharga mengingat seberapa cepat tanaman tumbuh.

✔️4. Tidak perlu pupuk: Bambu tidak perlu pupuk untuk tumbuh. Ia bisa memupuk sendiri dengan menjatuhkan daun dan menggunakan nutrisi untuk tumbuh.

✔️5. Rintangan kekeringan: Bambu adalah tanaman yang toleran terhadap kekeringan. Mereka bisa tumbuh di padang pasir.

✔️6. Penggantian Kayu: Bambu dapat dipanen dalam 3-5 tahun dibandingkan dengan pohon kayu lunak yang paling banyak terjadi pada 20 hingga 30 tahun.

✔️7. Bahan Bangunan: Bambu sangat kuat dan kokoh. Telah digunakan sebagai penyangga beton serta perancah, jembatan dan rumah.

✔️8. Stabilitas Tanah: Bambu memiliki jaringan luas akar bawah tanah dan rimpang yang mencegah kerusakan tanah.

✔️9. AC Alami: Bambu mendinginkan udara di sekitarnya hingga 8 derajat di musim panas.

✔️10. Invasiveness: Beberapa spesies bambu, terutama bambu 'berlari', dapat invasif karena sistem akarnya yang luas, yang memungkinkan mereka menyebar dengan cepat. Namun, tidak semua spesies invasif, dan dengan pengelolaan yang tepat, dampak lingkungan dapat dikurangi.

✔️11. berkembang biaknya jamur Trichoderma

Terimakasih semoga #bermanfaat

KAMPUNG MATFA

Namanya kampung Matfa, berada di Langkat, Sumatera Utara. Di sini tidak ada si kaya dan si miskin. Semua sama rata

Warga tinggal di rumah dengan bahan dan ukuran yang sama. Makanan juga disediakan oleh dapur umum setiap hari.

Kampung ini menghidupi warganya secara mandiri. Mereka bertani, berternak, dan membuat usaha industri bersama.

"Susah dan senang kami tanggung bersama." Hal itu yang diyakini oleh penduduk kampung Matfa.

Segala hal di kampung ini dilakukan dengan dasar kebersamaan. Seluruh warga hidup gotong royong untuk saling mensejahterakan.

Karena hal itu, kampung Matfa memiliki julukan Kampung Kasih Sayang.

08/02/25

KENAPA BAGHDAD DIJULUKI KOTA SERIBU SATU MALAM ?

Baghdad, ibukota Irak, tak hanya terkenal sebagai kota metropolitan terbesar di Timur Tengah, tetapi juga melegenda dengan julukan "Kota Seribu Satu Malam".

Julukan ini erat kaitannya dengan kisah epik "Alf Lailah wa Lailah" (Seribu Satu Malam) yang konon terinspirasi dari kemegahan Baghdad di masa lampau.

Pertanyaannya, kenapa Baghdad dijuluki Kota Seribu Satu Malam?

Artikel ini akan mengupas asal-usul julukan tersebut dan membawa Anda menyelami kisah kejayaan Baghdad di masa keemasannya.

Kita akan menjelajahi bagaimana kota ini menjadi pusat peradaban dunia di bawah kepemimpinan Kekhalifahan Abbasiyah, serta peran Kisah Seribu Satu Malam dalam mengabadikan kemegahan Baghdad dan menginspirasi dunia.

🔳 Kisah Kejayaan Baghdad di Masa Silam 

Kisaah Seribu Satu Malam membawa pembacanya menjelajahi berbagai genre cerita, dari legenda, fabel, roman, hingga dongeng, dengan latar tempat yang beragam.

Namun, Baghdad menjadi salah satu lokasi utama dalam kisah-kisah ini.

Di sanalah diceritakan tentang kepemimpinan Harun Ar-Rasyid yang dihormati, serta kisah-kisah yang mencerminkan kejayaan budaya Baghdad di masa keemasannya sebagai pemimpin dunia Arab dan Islam.

Kejayaan Baghdad bukan hanya isapan jempol. Dalam sejarah, kota ini pernah menjadi pusat kerajaan Islam yang gemilang.

Di bawah kepemimpinan Kekhalifahan Abbasiyah, seperti dilansir media Kompas Baghdad disulap menjadi pusat peradaban dunia.

Berdirinya Baghdad pada tahun 762 M diprakarsai oleh Al-Mansur, khalifah kedua Dinasti Abbasiyah.

Puncak keemasannya tercapai di masa Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809), di mana Baghdad menjelma menjadi kota terkaya dan terdepan di bidang seni, ilmu pengetahuan, dan peradaban.

Kisah Seribu Satu Malam menjadi bukti nyata kehebatan Baghdad. Cerita-ceritanya menggambarkan kekayaan, kemajuan teknologi, dan keberagaman budaya yang menyelimuti kota ini

Menurut Yaqubi, sejarawan dan ahli geografi abad ke-9, Baghdad pada masa itu menjadi salah satu kota paling maju dan dianggap sebagai pusat dunia bagi para ilmuwan, cendekiawan, pemusik, sejarawan, ahli hukum, dan filsuf.

Peradaban Baghdad yang gemilang ini bahkan menginspirasi bangsa Eropa yang saat itu tengah mengalami masa kegelapan ilmu pengetahuan, yang dikenal sebagai Abad Pertengahan.

Kemajuan dan kemegahan Baghdad di masa lampau tersebutlah yang kemudian melahirkan julukan "Negeri 1001 Malam" yang banyak disebut dalam Kisah Seribu Satu Malam.

Melalui kisah-kisah magisnya, Kisah Seribu Satu Malam telah mengantarkan Baghdad menjadi legenda abadi, sebuah kota yang tak lekang oleh waktu.

Julukan "Kota Seribu Satu Malam" menjadi pengingat akan kemegahan Baghdad di masa lampau, sebuah peradaban yang tak hanya kaya akan budaya dan ilmu pengetahuan, tetapi juga menginspirasi kemajuan dunia.

Kini, Baghdad masih menyimpan jejak-jejak kejayaannya, mengundang para penjelajah untuk menyelami kisah-kisah magis dan merasakan atmosfer kota yang pernah menjadi pusat peradaban dunia tersebut 

02/02/25

Membaca Buku

 “Saya telah membaca banyak buku, dan saya telah melupakan sebagian besarnya; Lalu apa gunanya membaca?

Ini adalah pertanyaan yang pernah diajukan seorang siswa kepada gurunya. Guru tidak menanggapi pada saat itu; Namun, setelah beberapa hari, ketika ia dan pelajar muda itu sedang duduk di dekat sungai, ia berkata bahwa ia haus dan meminta anak laki-laki itu untuk membawakannya air menggunakan saringan tua dan kotor yang terletak di tanah.

Siswa itu terkejut, karena dia tahu itu adalah permintaan yang tidak masuk akal. Akan tetapi, ia tidak dapat menentang tuannya dan setelah mengambil saringan, ia mulai melaksanakan tugas yang tidak masuk akal ini.

Setiap kali ia mencelupkan saringannya ke sungai untuk mengambil air guna dibawa kepada tuannya, ia bahkan tidak dapat melangkah ke arahnya karena tidak ada setetes air pun yang tersisa di saringan itu.

Ia mencoba dan mencoba puluhan kali, tetapi tidak peduli seberapa keras ia mencoba berlari lebih cepat dari tepi pantai menuju tuannya, air terus melewati semua lubang di saringan dan ia tersesat di sepanjang jalan.

Karena kelelahan, ia duduk di sebelah Sang Guru dan berkata: "Saya tidak dapat mengambil air melalui saringan itu; maafkan saya, Guru, itu tidak mungkin dan saya telah gagal dalam tugas saya."

“Tidak,” jawab lelaki tua itu sambil tersenyum, “kamu tidak gagal. Lihatlah saringannya, sekarang berkilau, bersih, seperti baru. Air yang merembes melalui lubang-lubangnya telah membersihkannya."

“Ketika kamu membaca buku,” lanjut Sang Guru Tua, “kamu bagaikan saringan dan buku-buku itu bagaikan air sungai. Tidak masalah jika Anda tidak dapat menyimpan dalam ingatan Anda semua air yang mengalir melalui Anda, karena buku; Namun, dengan ide-idenya, emosi, perasaan, pengetahuan..., kebenaran yang akan Anda temukan di antara halaman-halamannya, semuanya akan membersihkan pikiran dan jiwa Anda, dan menjadikan Anda pribadi yang lebih baik dan baru. "Inilah tujuan membaca."

#Ilham Akbar Pratama Wijaya

“Tanah Kelahiran”

Di sinilah aku pertama kali melihat dunia. Tanah kelahiran yang sederhana namun penuh makna. Di bumi ini aku ditimang, dibesarkan, dan didid...