PENDIDIKAN GURU DI JERMAN
Oleh:Ilham Akbar
NIM : 201621030
A.Gambaran Umum Jerman
Secara geografis negara Jerman terletak ditengah-tengahbenua Eropa. Jerman memiliki luas wilayah 356,957kilometer persegi, dengan besar penduduk 82 juta lebih padatahun 1950-an, dan sekitar 8% diantaranya bukanberkebangsaan Jerman. Warga Negara asing ini yang palingbanyak berasal dari Negara Turki, baik yang lahir di Jermanatau keturunan Turki (Muhtadi, 2008). Mereka berdatanganke Jerman pada saat Negara-negara Eropa selatan mulaimerekrut buruh-buruh pekerja tangan. Imigran lain masuk keJerman sebagai pengungsi, karena perang, atau karenatekanan ekonomi di negaranya masing-masing. Jenis ImigranKetiga adalah etnis Jerman sendiri (walaupun tidak semuanyaberbahasa Jerman). Berbeda dengan jenis imigran lain,mereka dapat sewaktu-waktu masuk memintakewargenagaraannya sewaktu masuk ke Negara Jerman.Bahasa yang dominant di Negara Jerman adalah bahasaJerman sendiri dengan bervariasi dialek, dikarenakan, dariakar sejarah Jerman memiliki empat kelompok minoritasbahasa yaitu
Danes, Frisian, Sinti (Gyipsies),
dan
Sorb.
Kelompok ini tidak ada yang beranggotakan lebih dari100.000 orang. Namun demikian, untuk mengajar darikelompok anak-anak minoritas ini tetap digunakan bahasaIbu mereka sendiri. Jerman pada masa Perang Dunia IImerupakan negara yang kalah perang. Kondisi inilah yangmempengaruhi mental rakyatnya untuk melahirkanpemimpin/ anak negeri yang mempu membawa merekamenuju kejayaan dan hidup bermartabat (Isri, 2015).
B.Sistem Pendidikan
Tujuan pendidikan di Jerman ditentukan oleh Negarabagian masing-masing, Negara federal tidak ikut campurtangan dalam urusan pendidikan secara langsung(Hainmüller, 2003). Implikasi dari kebijakan ini adalahadanya otoritas penuh dari pemerintahan negara bagian untukmenentukan kebijakan sistem pendidikan. Pengaturanmasalah pendidikan kemudian dirumuskan melalui lembagalegislatif tingkat negara bagian.Saat ini, negara bagian diJerman memiliki sistem pendidikan yang berbeda, diantaranya perbedaan masa pendidikan.Kondisi ini kemudianmendorong pihak negara bagian untuk mengadakan satustandarisasi yang berlaku secara nasional, sehingga padatahun 1969, sebagian wewenang negara bagian dalammasalah pendidikan dialihkan ke pemerintahan federal (Isri,2015;Hainmüller, 2003).Dengan sejarah kelam yang bertumpu pada pengalamankekalahan dalam dua perang dunia dan hancurnya negaraJerman, masyarakat Jerman mulai membangun sistempendidikan yang terbebas dari potensi membuat kesalahanserupa, yaitu dengan memisahkan kekuasaan, termasukdalam bidang pendidikan, agar tidak tertumpu pada satulembaga atau satu orang saja. Hal ini dilakukan karenamemandang pengaruh absolut Hitler yang membuat seluruhJerman bergerak ke arah kehancuran (Isri, 2015, Muhtadi,2008). Pendidikan diarahkan kepada penanaman kemauanyang kuat untuk bangkit dan keahlian yang dibutuhkan untukkembali berdiri sebagai negara yang kokoh dan mandiri.Disamping itu, terpecahnya Jerman menjadi dua bagian untukwaktu yang lama menjadikan isu persatuan sebagai salah satuisu penting dalam budaya pendidikan Jerman.Pada mulanya, pendidikan di Jerman senantiasadipengaruhi oleh dua lembaga besar, yaitu negara dan agama
(gereja).Selain itu, negara bagian juga ikut mengklaimwewenang untuk mengatur sistem pendidikan secaramandiri.Sejak dikumandangkannya wajib belajar pada abadke-17, masalah pendidikan lambat laun mulai beralih menjadikewajiban negara.Kebanyakan orang Jerman dididik dalam sistempendidikan publik (Führ 1989). Itu sistem publik dibagimenjadi tiga tingkatan umum: dasar, menengah, danpendidikan tinggi.Struktur sistem pendidikan Jerman secaraformal meliputi : pendidikan dasar (primary education),pendidikan menengah (lower secondary education), danpendidikan tinggi Tergantung dari Negara bagian, wajibsekolah di Jerman berlaku Sembilan atau sepuluh tahun,dengan normal anak masuk sekolah pada usia enam tahun.Namun demikian, sebagian anak-anak Jerman ada yangmengikuti pendidikan pra-sekolah (Kindergarten) secarasukarela pada usia 3-5 tahun. Adapun sistem pendidikanJerman dapat divisualisasikan sebagai berikut: Pendidikandasar (primary school) dengan lama pendidikan umumnya 4tahun (usia 6-9 tahun) kecuali ibu kota Negara (Berlin)melaksanakan system 6 tahun, sementara beberapa Negarabagian yang lain melaksanakan pengajaran tambahan 2 tahunpada grade 5 dan 6 dalam suatu lembaga perantara yangmemberikan berbagai jenis pelajaran sebagai persiapanmasuk ke program-program sekolah menengah. Negarabagian lain menyediakan bentuk yang lain pula denganmemberikan pelajaran-pelajaran khusus pada grade 5 dan 6,dan siswa dapat dengan mudah pindah dari sekolah satu kesekolah yang lainnya sesuai dengan program yang diingini.Pada akhir grade 4 (atau grade 6 pada beberapa tempat),siswa diarahkan ke program-program berbeda seperti yangtersedia di sekolah menengah. Sekolah menengah (lowersecondary education)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar